VISI MISI
VISI
“Membangun Masyarakat Kampung Purwodadi Yang Mandiri, Cerdas, Menjunjung Tinggi Budaya Gotong Royong, Sehat Dan Bertakwa Kepada Tuhan YME Guna Mewujudkan Kampung Yang Subur, Makmur, Sejahtera dan Bermartabat Dalam Naungan Pemerintah Kampung Yang Demokratis dan Amanah”
MISI
1. Misi dalam peningkatan perekonomian masyarakat (Pertanian, Peternakan, Kerajinan dan Perdagangan)
a. Meningkatkan mutu dan hasil pertanian berbasis pada kearifan lokal. Yang dimaksud kerarifan lokal adalah proses pengolahan pertanian secara tradisional dengan cara memacu penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati.
b. Meningkatkan mutu dan hasil peternakan berbasis kearifan lokal, dengan cara memacu masyarakat untuk mengelola ternaknya secara maksimal memanfaatkan pakan tradisional berbahan dasar organik tanpa obat kimia.
c. Memacu masyarakat untuk memproduksi kerajinan tangan dengan memanfaatkan potensi yang ada disekitarnya misalnya kerajinan anyaman bambu, kerajinan kayu, kerajinan limbah plastik dan lain sebagainya.
d. Merintis program promosi dan pemasaran produk memanfaatkan media telekomunikasi dan informasi.
e. Mengupayakan pendanaan modal usaha baik melalui bantuan dana pemerintah maupun pengelolaan dana swadaya masyarakat (koperasi simpan pinjam).
2. Misi dalam pembangunan sarana dan prasarana
a. Peningkatan sarana jalan kampung. Guna mendukung akselerasi (percepatan) pertumbuhan ekonomi, maka akses jalan-jalan kampung perlu dibangun baik itu mengupayakan aspal jalan, pengecoran maupun pengerasan jalan menggunakan bebatuan.
b. Menertibkan penggunaan dan administasi lahan (tanah) kampung, agar bisa dikelola oleh masyarakat kampung.
c. Mengupayakan sarana bantu pengolahan pertanian misalnya mesin, traktor dan lain sebagainya melalui kelompok-kelompok tani, yang bersumber dana dari bantuan pemerintah maupun swadaya masyarakat.
d. Merintis sarana teknologi telekomunikasi dan informasi kampung. Sarana telekomunikasi dan informasi ini penting untuk diwujudkan karena, promosi dan perdagangan hasil karya masyarakat baik itu hasil pertanian, peternakan, kerajinan dan lain sebagainya saat ini bisa memanfaatkan teknologi internet. Sehingga harapannya penjualan produk masyarakat tidak hanya dalam cakupan satu kabupaten saja tapi mencapai skala propinsi atau daerah lain di Indonesia.
3. Misi dalam peningkatan pendidikan formal dan non formal
a. Memacu masyarakat kampung untuk mengikuti program sekolah dasar 9 tahun.
b. Membudayakan mematikan televisi atau media hiburan lainnya pada sore/malam hari (antara pukul 18.30 WIB sampai dengan pukul 20.00 WIB) untuk memberikan kesempatan kepada anak sekolah, agar anak-anak bisa berkonsentrasi belajar di rumah tanpa terganggu dengan keberadaan media televisi maupun media hiburan lainnya, kecuali pada waktu liburan sekolah.
c. Menyelenggarakan pendidikan non formal berupa pelatihan, penyuluhan maupun kursus pertanian, peternakan dan kerajinan pada kelompok tani, kelompok peternak maupun kelompok-kelompok yang lain.
d. Menyediakan program beasiswa bagi pemuda lulusan SMA atau yang sederajat yang berprestasi dan tidak mampu untuk melanjutkan study ke jenjang perguruan tinggi.
4. Misi dalam peningkatan kesehatan
a. Peningkatan dan pengawasan pelayanan program POSYANDU bagi balita dan ibu hamil.
b. Peningkatan pelayanan pengobatan gratis bagi masyarakat lanjut usia (lansia).
5. Misi dalam peningkatan peran serta pemuda
a. Mengaktifkan kelompok pemuda baik itu karang taruna, club dan lain sebagainya.
b. Memberikan kesempatan kepada pemuda untuk melaksanakan kompetisi antar kelompok atau club dalam ajang lomba olah raga, seni dan kreatifitas pengelolaan pertanian maupun peternakan.
c. Melatih dan mendampingi pemuda untuk berwira usaha dibidang pertanian, peternakan, kerajinan maupun perdagangan.
d. Merintis pemuda untuk aktif melaksanakan kegiatan keagamaan baik itu pengajian rutin, diskusi keagamaan dan lain sebagainya.
6. Misi dalam peningkatan peran serta ibu-ibu PKK
a. membina dan mendampingi ibu-ibu PKK dalam program tata kelola rumah tangga.
b. Melatih dan mendampingi ibu-ibu PKK dalam pengelolaan kerajinan dan makanan memanfaatkan potensi yang ada di kampung.
c. Membudayakan koperasi simpan pinjam melalui modal iuran rutin swadaya masyarakat.
d. Membudayakan kelompok-kelompok pengajian rutin bagi ibu-ibu PKK.
e. Memfasilitasi kegiatan lomba kebersihan lingkungan, lomba penghijauan dan lomba-lomba yang lain bagi ibu-ibu PKK.
7. Misi dalam peningkatan pelayanan administrasi kampung
a. Memacu program tertib admistrasi dan transparan.
b. Merintis publikasi profil kampung online melalui media website, sebagai sarana promosi potensi kampung berbasis internet (Cyber Village).
c. Merintis pembangunan dan pemanfaatan perangkat lunak (software) Sistem Administrasi Satu Atap (SANTAP), guna mempermudah dan mempercepat pelayanan administrasi. Dengan harapan Kampung Purwodadi menjadi kampung percontohan dalam pengelolaan manajemen administrasi kampung yang berbasis komputerisasi.
DATA ADMINISTRASI
-
Nama kampung: PURWODADI
-
Nomor kode kampung: 18020201
-
Tahun berdiri: 1950
-
Pemekaran dari kampung: Padang Ratu
-
Luas wilayah: 1.056 Ha
-
Jumlah Dusun: 10 Dusun
-
Jumlah RT: 23 RT
-
Jumlah KK: 1.329 KK
-
Jumlah Penduduk Pria: 2.351 Jiwa
-
Jumlah Penduduk Perempuan: 2.406 Jiwa
-
Total jumlah penduduk: 4.757Jiwa
-
Jumlah Anggota BPK: 9 Orang
-
Jumlah Kaur/Kasi: 5 Orang
-
Jumlah Ketua RT: 23 Orang
-
Status kampung berdasarka asal usul: Kampung Umum
-
Status kampung berdasarkan tingkat perkembangan: Swadaya
-
Status kampung berdasarkan IDM: Berkembang
-
Topografi kampung: Perkebunan
-
Jumlah Posyandu: 4 Posyandu
-
Sejarah Kampung:
Kampung Purwodadi Setelah pemekaran ikut wilayah Bangunrejo pada tahun 1958. Pada masa itu kepala kampung masih dijabat oleh Bp. Ali Rahman. Setelah pemekaran, lama kelamaan Kampung Purwodadi bertambah ramai oleh pendatang yang berasal dari pulau Jawa.
Konon pada tahun 1962, Kampung Purwodadi dan sekitarnya dilanda kekeringan karna musim kemarau panjang selama satu tahun,sahingga membuat kesulitan sandang dan pangan.. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari sangat sulit pada waktu itu dan terjadi kelaparan. Pada waktu itu timbul penyakit- penyakit yang mematikan bagi masarakat karena dilanda kemarau panjang dan kelaparan.
Untuk menangkal penyakit tersebut, masyarakat mengadakan tradisi rautan kampung yang dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat yang diadakan satu tahun sekali. Tradisi yang muncul setiap tahun setelah era perubahan, yaitu perubahan menghapus mitos mengusir penyakit dan kelaparan secara rautan Kampung dan sampai saat ini tradisi tersebut sudah tidak ada. Setelah perubahan tradisi itu Kampung purwodadi yang dimotori oleh tokoh-tokoh masyarakat dan pemuda bertekad mengubah kampung Purwodadi menjadi ikon baru sebagai citra Produksi pangan di era modern.
Usaha-usaha untuk memajukan kampung Purwodadi yang dipimpin oleh para tokoh tokoh, bekerja sama dengan masyarakat dan pemuda, ternyata membuahkan hasil yang positif. Kampung Purwodadi yang dulu Tertinggal,sekarang menjadi kampung yang cukup maju.